Sunday, 2 June 2013

Waktu

Saya tidak tahu permainan macam apa yang dimainkan oleh waktu. Betapa fleksibel dan halus sesuatu yang disebut waktu itu. Ia bisa memanjang dan terus memanjang, tapi seketika bisa sangat menciut. Semua pergerakannya sangat halus dan tidak dirasakan oleh manusia. Sangat perlu disadari bahwa panca indera pun akan mengalami disfungsi ketika ia diminta untuk merasakan sesuatu yang bernama waktu.

Waktu dapat bergerak sangat cepat, tapi seketika bisa menjadi sangat lambat. Semua tergantung dari apa yang manusia tagih terhadap waktu. Jika manusia menagih kesenangan, waktu akan membayar dengan lunas. Tetapi, waktu akan bergerak sangat cepat. Pernahkah kalian merasakan fenomena 'seabad rasa sedetik'? Rasanya baru sedetik kalian tertawa lepas, tapi ternyata sudah seabad. Jika manusia menagih duka, waktu pun akan membayar lunas sekaligus waktu yang bergerak super lambat. Rasanya sudah seabad aku mengurut dada, tapi ternyata baru sedetik.

Waktu membuat manusia begitu penasaran. Banyak yang menantang waktu, tapi banyak juga yang bersahabat dengan waktu. Manusia menantang waktu dengan berbagai teori dan rumus, namun tetap saja, waktu turut serta dalam menggerakan semesta. Waktu bisa dengan mudah mengalahkan manusia dengan menyerang kelemahan manusia, yakni ketidakabadian manusia. Manusia bisa bersahabat dengan waktu, biasanya dengan rasa optimis dan sikap penyerahan diri. Manusia menyadari, waktu tidak memberi jaminan atas jalinan persahabatannya dengan manusia. Dalam persahabatannya dengan manusia, waktu tidak menjual rasa senang atau duka bagi yang ingin bersahabat dengannya, waktu tidak menjual kehendak yang ia miliki. Waktu hanya mengajarkan kesabaran, kerja keras, dan ksatria.

Saya sendiri menyimpulkan waktu sebagai sosok tanpa emosi, tapi memiliki sikap adil. Seperti robot yang sudah diisi matrix-matrix keadilan di dalam mesinnya. Rasanya aneh juga, mengingat konsep keadilan di dunia ini agak kabur. Tapi, begitulah waktu. Pribadinya unik. Waktu memahami konsep keadilan yang mungkin manusia tidak akan pernah manusia jangkau. 

Sekarang, silahkan pilih. Bersahabat dengan waktu, atau menantang waktu?

No comments: