Sebenarnya sih, manusia itu unlimited and out of expectation. Tapi, ada kalanya seorang manusia butuh waktu untuk memanusiakan dirinya ketika manusia-manusia di sekitarnya mulai mendewakan dirinya.
Manusia punya rasa lelah.
Manusia terkurung di dalam sesuatu yang limited and expected, sementara di lain pihak manusia memiliki kemampuan untuk menjangkau sesuatu yangunlimited and out of expectation.
Manusia selalu berusaha untuk mencapai apapun. Manusia selalu berusaha demi kelangsungan dan kesuksesan akan sesuatu. Manusia secara tidak langsung berkompetisi untuk kelangsungan hidupnya.
Tapi, apa yang terjadi ketika manusia mulai merasa lelah? Apa yang terjadi ketika manusia mulai kehabisan tenaga? Apa yang terjadi ketika manusia kehabisan ruang untuk menampung rasa lelah itu?
Munculah yang disebut marah, kalap, suasana hati tidak menyenangkan, dan sebagainya untuk mengekspresikan kelelahannya.
Manusia cenderung memilih untuk diam, seolah-olah waktu terhenti saat itu. Seolah-olah waktu miliknya, yang dengan seenaknya dapat dihentikan.
Manusia butuh waktu untuk memperbaiki relasi dengan dirinya sendiri.
Mungkin ada manusia yang meminta bantuan manusia lain untuk membantu menyelesaikam rasa lelahnya. Tapi menurut saya, memasukkan manusia lain sama saja dengan memasukkan ekstra kelelahan. Sudah terlalu banyak waktu dan kelelahan yang dicurahkan untuk berkomunikasi dengan manusia lain, sampai bahkan tak ada waktu untuk berkomunikasi dengan diri sendiri.
Manusia butuh sedikit waktu untuk menjadi bisu dan tuli. Manusia butuh waktu untuk berdamai dan mencoba bersinergi dengan kelelahan.
No comments:
Post a Comment