Wednesday 18 September 2013

Kita hidup di bawah naungan sebuah pohon. Pohon ini berdaun lebat, rindang, dan asri. Batang-batangnya menopang usia dan bukti kejayaan yang luhur. Buah-buahnya bukti kesuburan yang tak pernah habis, tingginya yang menjulang menyiratkan kemakmuran.

Tapi, tidak ada yang pernah tahu bagaimana keadaan akar di bawah sana. Hidupnya semakin terusik dengan polusi dan terkikis. Lihat. Kita pun sampai lupa bahwa ada kehidupan di bawah pohon ini, kehidupan yang menjadi dasar atas kelangsungan pohon ini dan yang menjadi kekuatan untuk menghadang berbagai bencana alam.

Bodohnya kita. Rupa memang membuat terlena, sampai-sampai kita lupa bahwa tidak akan ada pohon jika tidak ada akar.

Sekarang, hanya akar-akar kecil yang tersisa untuk menopang kelangsungan hidup pohon ini. Dalam sakit pohon pun terus bertumbuh sampai entah kapan. Pohon tidak akan pernah berbicara ketika merasakan sakit. Pohon berbicara melalui waktu. Pohon akan terus diam sampai akar terakhir mati, kemudian lihatlah apa yang akan terjadi ketika pohon yang kokoh itu kehilangan akarnya: mungkin kiamat.

No comments: