Monday 4 November 2013

Bandung, 31 Desember 1999

Sudah dua pasang musim kemarau berlalu. Aku masih ingat berapa patah kata yang kau pernah keluar dari mulutmu. Semakin sedikit kau bicara, semakin jelas ingatanku akan suaramu. Aku simpan segala yang pernah kudengar dalam kotak pandoraku. Aku membukanya ketika aku merindukanmu. Aku hanya terdiam termangu, mendengarkan ocehanmu yang sedikit itu kapanpun aku mau. Kuulangi lagi, dan lagi, dan lagi. Dan kututup kembali kotak pandoraku ketika dirasa tenang jiwaku.

Maafkan aku yang egois, yang selalu terbungkam dan hanya ingin mendengarmu berbicara. Maafkan kelancanganku yang menyimpan kata-katamu sebagai harta berharga milikku. Aku masih sadar siapa aku.

Aku selalu berdoa agar segala kebaikan berpihak kepadamu, dimanapun kamu berada

Wulan

No comments: